TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Rabu, 01 Januari 2020

Terakhir, cobaan Maria terberat

Cobaan terakhir Maria, sebagaimana ditulis dalam Alkitab, adalah yang paling meremukkan hati. Ia menyaksikan putra yang dikasihinya mati dalam penderitaan yang hebat setelah ia ditolak oleh bangsanya. Kematian anak digambarkan sebagai ”kehilangan terbesar”, ”kematian yang paling menghancurkan hati”, tidak soal anak itu masih muda atau sudah dewasa. Sebagaimana dinubuatkan puluhan tahun sebelumnya, Maria merasa seolah-olah sebilah pedang menembus jiwanya!​—Lukas 2:34, 35.
Apakah Maria membiarkan ujian terakhir ini menghancurkan dia secara emosi dan melemahkan imannya kepada Yehuwa? Tidak. Kali berikutnya Maria disebutkan dalam catatan Alkitab, ia bersama murid-murid Yesus ”berkanjang dalam doa”. Dan, ia tidak sendirian. Putra-putranya yang lain, yang pada saat itu sudah mulai beriman akan kakak sulung mereka, ada bersamanya. Pastilah hal ini menghibur Maria!*​—Kisah 1:14.
Maria memiliki kehidupan yang penuh makna dan memuaskan sebagai wanita, istri, dan ibu yang setia. Ia memiliki banyak pengalaman yang kaya secara rohani. Ia mengatasi banyak ujian dan cobaan. Sewaktu menghadapi tantangan yang tak terduga atau merasa cemas karena problem keluarga, kita tentu dapat belajar dari teladan ketekunan dan kesetiaannya melayani Allah.​—Ibrani 10:36.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar