“Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan.”
Ester 4:10a.10c-12.17-19
4:10a Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester berlindung pada Tuhan. 10c Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya,
4:11 “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku.
4:12 Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah kaujanjikan.
4:17 Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa!
4:18 Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya.
4:19 Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
======
Ada seorang sahabat yang merasa bahagia dan puas karena doanya terkabul. Ia bercerita bahwa setiap hari ia mendoakan seorang sahabatnya di kantor yang selalu bikin pusing banyak orang. Dia butuh waktu yang cukup lama supaya sahabatnya itu berubah menjadi baik karena ia memiliki potensi yang besar di kantor. Sahabatku ini pernah merasa lelah tetapi tetap berani untuk mendoakannya. Akhirnya pada suatu hari sahabatnya itu berubah, dan perubahannya radikal. Ia tadinya kelihatan pasif mulai berubah menjadi aktif dan menunjukkan semangat kebersamaan. Tadinya banyak orang tidak menyukainya, sekarang mereka berpaling kepadanya. Doa memiliki kuasa untuk mengubah hati orang. Asal saja si pendoa itu memiliki iman, semua akan beres.
Kadang-kadang kita memaksa Tuhan untuk mengabulkan doa-doa kita. Kita mau ini dan itu tetapi Tuhan tidak cepat menjawabinya. Dengan situasi seperti ini orang berpikir bahwa Tuhan sudah jauh dan tidak mengingat lagi. Padahal sebenarnya Tuhan itu memperhatikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita minta. Kita boleh meminta tetapi mungkin kita tidak butuh saat ini. Itu sebabnya Tuhan memberi apa yang kita butuhkan bagi hidup kita.
Bacaan-bacaan liturgi pada hari ini membantu kita untuk memahami kuasa sebuah doa. Ester dalam bacaan pertama mengingatkan kita bahwa kalau kita berdoa butuh iman kepada Tuhan. Tanpa iman kepada Tuhan maka sia-sialah doa kita. Ester seorang gadis Yahudi berdoa: “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini”. Bagi Ester, iman itu berhubungan langsung dengan sejarah keselamatan: “Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau ya Tuhan telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagiMu.” Kita juga diingatkan bahwa doa baik pribadi mau pun kelompok memiliki kuasa tersendiri. Setiap pribadi atau kelompok mempersembahkan permohonan dan juga ucapan syukurnya kepada Tuhan. Ester berdoa: “Datanglah penolongku”. “Ingatlah kami”