TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Rabu, 19 Februari 2020

RENUNGAN tentang RAGI

Bac.I, Yak 1 : 12 - 18
Injil, Mrk 8 : 14 - 21

Periksalah Ragimu

"Bila ragi bisa mengembangkan tepung, yang akhirnya diolah menjadi roti, maka kata dan perbuatanmu adalah ragi yang sementara Anda leburkan di dalam tepung kehidupan, yang bisa membuat orang lain bisa bertumbuh dan berkembang atau membuat mereka menjadi layu dan mati."

Yesus mengingatkan para murid-Nya dalam Injil hari ini terhadap ragi orang Farisi, yang mengeluarkan aturan dan meletakkan beban di atas pundak orang, tapi mereka sendiri tidak mengikuti aturan itu dan memikul beban yang mereka letakkan.

Pelajaran penting bagi kita di pagi ini adalah;

1) Sadarlah bahwa setiap orang telah menerima ragi yang baik dari Tuhan. Namun ketika ragi itu diolah di dalam dirimu maka bisa menghasilkan ragi yang baik atau jahat. Satu yang pasti bahwa Anda sendirilah yang menentukkan manakah ragi yang telah, sedang dan akan Anda leburkan ke dalam tepung kehidupan sesama dan kehidupanmu sendiri.

2) Roti yang baik dan enak pasti dicampur dengan ragi yang baik. Anda tidak harus mengolah ragi dan tepung menjadi roti, tapi bila Anda mampu menyiapkan ragi yang baik saja, maka itu sudah cukup sehingga orang lain bisa mengambil ragimu dan mulai mengolah dengan tepung mereka sehingga menghasilkan roti yang enak untuk dimakan.

3) Bila Anda mampu menyiapkan ragi yang baik melalui kata dan perbuatanmu maka jangan pernah takut karena Tuhan sendirilah yang akan mengolahnya menjadi roti bagi sesamamu.

Akhirnya, jika kata dan perbuatanmu jahat, maka tanyakanlah dirimu; ragi siapakah yang sementara Anda gunakan di dalam dirimu; ragi Yesus atau ragi iblis? Anda sendiri pasti tahu jawabannya.

MENUNJUK dan MENUNTUN

Bac.I, Yak 1 : 19 - 27
Injil, Mrk 8 : 22 - 26

Tidak Cukup Menunjuk, Tapi Harus Menuntun

"Ketika engkau menunjuk arah kepada seseorang maka ia akan berjalan sendiri, dan mungkin saja ia akan tersesat lagi, namun ketika engkau rela menuntunnya maka ia akan mencapai tempat tujuan bersamamu."

Ketika orang membawa si buta kepada Yesus, ia tidak serentak disembuhkan. Apa yang Yesus perbuat kepadanya adalah Yesus mengandeng tangan si buta dan membawanya untuk disembuhkan. Proses kesembuhan dimulai dengan penglihatan yang remang-remang sampai ia dapat melihat dengan jelas seperti orang sehat pada umumnya.

Pelajaran penting bagi kita di pagi ini adalah;

1) Di sekitar kita ada banyak orang dengan beragam penderitaan; ada yang buta, tuli, pincang, sakit, lapar, sedih dan menderita. Kata-kata kasihan kita rasanya belum cukup. Kita harua mewujudkan rasa belas kasih itu dengan tindakan memberi makan, meringankan beban dan menghibur mereka.

2) Kehadiran mereka adalah undangan bagi kita untuk berbuat baik. Temukanlah wajah Yesus pada wajah si sakit, lapar, pengemis dan tertindas maka cintamu akan terberi kepada mereka tanpa batas dan syarat.

3) Buta fisik membuat si buta tak dapat melihat, tapi adalah sebuah kemalangan bila kita yang sehat mata memiliki hati yang buta terhadap kemiskinan, ketidakadilan dan penderitaan di sekitar kita.

Akhirnya, jika hari ini Anda melewati seseorang yang menderita, lapar dan pengemis, maka berhentilah sejenak untuk berdoa memohon Tuhan menyembuhkan hatimu yang sedang buta.

RENUNGAN tentang HATI

Bac.I, Yak 2 : 1 - 9
Injil, Mrk 8 : 27 - 33

Iblis Tinggal di Dalam Hatimu

"Hatimu adalah tempatnya Tuhan, tapi sesaat ketika kata-kata kasar keluar dari mulutmu dan tindakan jahat Anda lakukan, maka sadarlah karena iblis telah mengambil alih tempat Tuhan di dalam hatimu."

Ketika Yesus menjelaskan tentang derita yang akan dialami-Nya, Petrus tidak menerimanya sehingga menegur Yesus. Yesus pun berbalik dan memarahi Petrus, katanya, " Enyahlah iblis! Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Kadang kita pun hanya mencari yang mudah dan enak, tapi ketika perjuangan membutuhkan pengorbanan maka kita lari meninggalkannya.

Pagi ini kita diingatkan bahwa;

1) Mengikuti Yesus bukanlah jalan hidup yang mudah dan instan. Derita, tantangan dan kesulitan tetap akan menghadang jalan kita. Namun bersama Yesus, tidak perlu ada kecemasan dan ketakutan. Kuasa Yesus lebih besar daripada ketakutan dan derita kita.

2) Ketika kita terlena menikmati dosa, maka kadang kita perlu teguran yang keras agar kita sadar bahwa kita telah berjalan jauh dari jalan Tuhan.

3) Ingatlah bahwa hati, jiwa, pikiran bahkan tubuhmu adalah milik Tuhan. Jangan biarkan iblis memakainya untuk mencelakakan orang lain sampai akhirnya bisa membunuhmu.

Akhirnya, jangan pernah izinkan iblis memakai mulutmu untuk memfitnah dan menghina orang lain, tanganmu untuk memukul dan membunuh, karena semuanya itu diciptakan oleh Allah dan diberikan kepadamu demi kebaikan.