TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Rabu, 25 Maret 2020

USB AGAMA KATOLIK

TEST AGAMA KATOLIK SMP

LATIHAN SOAL USB KATOLIK SMP

Soal Agama Katolik 9

SOAL AGAMA KATOLIK 7

SALAM PERSAHABATAN


HIDUP penuh KESEJUKAN

PESAN INDAH DARI PAUS FRANCIS


Sungai tidak minum air mereka sendiri;

Pohon tidak memakan buahnya sendiri; 

Matahari tidak bersinar untuk dirinya sendirinya dan bunga tidak menyebarkan keharumannya untuk dirinya sendiri.

Hidup untuk orang lain adalah aturan alam. 
Kita semua dilahirkan untuk saling membantu. Tidak peduli betapa sulitnya itu.

Hidup itu baik ketika Anda bahagia; tetapi jauh lebih baik ketika orang lain bahagia karena kamu.

Mari kita semua ingat bahwa setiap perubahan warna daun itu indah dan setiap situasi kehidupan yang berubah bermakna, keduanya membutuhkan penglihatan yang sangat jelas.


Jadi jangan mengomel atau mengeluh, 
marilah kita mengingat bahwa nyeri adalah tanda bahwa kita hidup, 
masalah adalah tanda bahwa kita kuat dan doa adalah tanda kita tidak sendirian!! 

Jika kita dapat mengakui kebenaran ini dan mengkondisikan hati dan pikiran kita,
hidup kita akan lebih bermakna, berbeda, dan berharga!!

i LOVE u

Bac.I, Hos 14 : 2 - 10
Injil, Mrk. 12 : 28b - 34


Cinta Kepada Sesama adalah Syaratnya

"Sebesar apa pun cintamu kepada Tuhan tapi mengabaikan sesama maka sesungguhnya bukan Allah yang Anda cintai, tapi engkau hanya mencintai dirimu sendiri."

Yesus menegaskan tentang inti  iman dan syarat keselamatan dalam Injil hari ini, "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu...dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Pelajaran penting bagi kita adalah;

1) Tuhan adalah Sumber Cinta, maka Ia hanya mengenal dan mengakuimu sebagai putra-putri-Nya ketika engkau menghampiri-Nya dengan cintamu.

2) Cinta kepada Allah tak bisa dipisahkan dari cinta terhadap sesama. Dengan kata lain, sesaat ketika engkau mengabaikan sesamamu dalam mencintai maka sesungguhnya cinta kepada Allah sedang berarak menuju kehancuran.

3) Menerima diri sendiri apa adanya adalah syarat untuk menerima dan mencintai Allah dan sesamanya. 

Akhirnya, bila cinta insani terberi secara tulus kepada sesamamu maka sesungguhnya kalian telah diikat secara erat dan tak terlepaskan dari cinta surgawi atau cinta Ilahi.

YESUS MENGHIDUPKAN, WABAH MATI

Wabah Mematikan, Tapi Yesus Menghidupkan

"Inilah saatnya kita semua sadar bahwa mengandalkan kemampuan sendiri/manusia, menunjukkan kekuatan senjata dan mengandalkan kecanggihan teknologi pun kalah di hadapan virus yang mematikan ini. Akhirnya kita sadar bahwa kita memerlukan Tuhan dan kuasa-Nya untuk mengusir ketakutan kita, membangkitkan harapan dan menyembuhkan serta memulihkan kita."

Injil hari ini mengisahkan tentang sang pegawai yang datang kepada Yesus untuk meminta menyembuhkan anaknya yang sedang sakit berat, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Yesus berkata, "Pergilah, anakmu hidup." Si pegawai dalam keterbatasan manusiawinya takut karena penyakit bisa menyebabkan kematian, tapi Yesus meyakinkan dia tentang penyembuhan dan kehidupan, karena sesungguhnya Ia adalah Sumber kehidupan.

Dengan demikian,  kita disadarkan bahwa;

1) Dunia dengan segala sakit dan penyakitnya bisa menyebabkan kematian, tapi Yesus menawarkan kepada kita kesembuhan dan kehidupan bila kita percaya seperti si pegawai.

2) Iman dan perbuatan si pegawai (Ia datang meminta Yesus menyembuhkan anaknya. Yesus menyuruhnya pergi. Ia percaya dan pulang) dan mendapati bahwa anaknya telah sembuh.

3) Dalam sakit dan derita apa pun tetaplah percaya bahwa Tuhan tak pernah jauh dari kita. Sekalipun Ia mengizinkan kita mengalami sakit dan derita, tapi satu yang pasti bahwa Ia tak pernah membiarkan kita merana dan mati..

Akhirnya, tetaplah yakin pada masa-masa sulit bahwa Yesus akan memulihkan hidup kita. Inilah saat kita ditarik untuk mengandalkan Dia ketika segala tawaran dunia tak mampu menyelesaikan setiap persoalan hidup yang kita alami.

Inilah saatnya kita kembali dan bertemu dengan-Nya dalam hati dan batin kita.

Bac.I, Yes 65 : 17 - 21
Injil, Yoh. 4 : 43 - 54



KABAR VATIKAN