TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Selasa, 19 Mei 2020

20 Mei 2020 - KALIT



Kis. 17:15,22-18:1Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcdYoh. 16:12-15.
BcO Kis. 21:40-22:21.
warna liturgi Putih

Kesalehan hidup Bernardius dari Siena di luar dugaan telah dikenal oleh Santo Vinsensius Ferreri. Gelar “Kudus” yang diberi oleh Gereja kepada Bernardius telah dikatakan secara jelas oleh Vinsensius Ferreri dalam kesempatan khotbahnya di Siena. Dalam khotbahnya di Siena, Vinsensius Ferreri secara tiba-tiba mengatakan kepada para pendengarnya: “Saudara-saudara, diantara kalian yang sekarang hadir disini terdapat seorang saudara kita yang nanti akan menjadi pengkhotbah besar dan akan dihormati Gereja sebagai “Orang Kudus”. Dialah Bernardius yang ada diantara kalian.”

Bernardius lahir di Massa, Siena, Italia, pada tanggal 8 September 1380. Semenjak kecilnya ia sudah hidup sebagai yatim. Ia dibesarkan oleh tantenya. Keluarganya tergolong keluarga berada. Tetapi cita-cita luhur yang berkobar dalam dirinya untuk mengabdikan diri kepada Tuhan membuat dia tidak menaruh harapan pada kekayaan itu. Ia menaruh perhatian besar pada nasib orang-orang miskin. Sekali peristiwa, bibinya mengusir seorang miskin yang datang meminta bantuan. Menyaksikan perbuatan bibinya itu, Bernardius mogok makan sepanjang hari, karena ia terus memikirkan pengemis malang yang kosong perut itu.
Bernardius kemudian belajar Hukum Gereja dan Hukum Negara. Setelah menyelesaikan studinya pada tahun 1397, ia masuk persekutuan Bunda Maria, yang berpusat di rumah sakit terkenal Santa Maria della Scala di Siena. Tiga tahun kemudian, ketika Bernardus menjabat sebagai direktur rumah sakit itu, wabah epidemi melanda kota Siena. Ia tanpa lelah berusaha menyelamatkan jiwa-jiwa yang terserang epidemi itu. Sementara itu, panggilan suci untuk menjadi seorang imam biarawan pun terus bergejolak dalam dirinya. Maka pada tahun 1402, ia masuk tarekat saudara-saudara Dina Fransiskus, dan ditabhiskan menjadi imam dua tahun kemudian. Setelah menjadi imam, dikatakan bahwa selama 12 tahun ia tidak menampakkan diri di depan umum. Kemungkinan ia memanfaatkan tahun-tahun itu untuk bertapa dalam kesunyian di Capriola, Italia. Setelah itu barulah pada tahun 1417, ia memulai karya misionernya di Milan dan menjelajahi seluruh Italia. Mulanya ia sedikit terhalang oleh suaranya yang halus sehingga khotbah-khotbahnya terasa kurang berhasil. Tetapi atas bantuan Santa Perawan Maria, rintangan itu dapat lenyap. Semenjak itu ia mulai dikenal luas sebagai seorang pengkhotbah ulung selama 38 tahun. Dalam khotbah-khotbahnya ia mengdesak penghapusan riba dan perdamaian antara kubu politik Guelph dan Ghibelline serta mendorong umat untuk melakukan devosi kepada Nama Yesus yang Tersuci.

Senjatanya yang paling utama untuk menentang setiap perbuatan kekafiran umat dan ketidakpedulian umat akan Hukum-hukum Allah, ialah Nama Yesus yang Tersuci. Diatas nama Yesus itulah, Bernardius memulai karyanya dan membangun hidupnya. Karena dituduh menyebarkan ajaran-ajaran sesat seperti menganjurkan devosi kepada Nama Yesus yang Tersuci, maka ia dipanggil ke Roma pada tahun 1427. Disana untuk beberapa waktu, ia dilarang berkhotbah oleh Paus Martinus V (1417-1431). Tetapi karena tuduhan-tuduhan itu tidak benar, maka ia diijinkan berkhotbah kembali. Oleh Sri Paus ia ditawarkan menjadi Uskup Siena. Tawaran ini ditolaknya dengan tegas karena ia lebih suka berkhotbah dimana-mana untuk membaharui hati umat beriman.

Dikemudian hari devosinya kepada Nama Yesus yang Tersuci direstui oleh Gereja dan dirayakan secara khusus dalam Liturgi Gereja. Setelah berkarya selama bertahun-tahun, ia meninggal dunia pada tanggal 20 Mei 1444 di Aquila, Italia. Karena karya pewartaannya sangat berhasil, ia dijuluki “Rasul Italia”

sumber: www.imankatolik.or.id