TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Senin, 03 Februari 2020

antara KASIH dan CINTA


Di jaman sekarang ini Arti cinta lebih ke arah Nafsu dan Ambisi, tanpa memikirkan hal yang lainnya. Banyak yang salah mengartikan tentang Cinta!
dan yang paling mengerti cinta hanyalah ......
Lha!...
Sedangkan Kasih adalah sebuah perasaan yang dimiliki oleh setiap makhluk, perasaan ini timbul apabila makhluk tersebut mempunyai rasa memiliki dan menyayangi. Kasih juga bisa dikatakan hubungan keterkaitan antara manusia tersebut dengan sesuatu. Dan makna dari kasih sangatlah luas, bukan hanya antara manusia dengan manusia, tetapi bisa juga antara Tuhan dengan manusia itu sendiri. Dan dengan adanya kasih tersebut membuat manusia mempunyai tujuan hidup yang harus di perjuangkan.
Cinta dan Kasih adalah dua kata yang hampir sama tetapi mempunyai makna yang berbeda, cinta adalah perasaan yang lahir dari hati seseorang , timbul dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu masa untuk ingin menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan cinta Tuhan kepada umat nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan menimbulkan nilai-nilai kejiwaan yang selalu tulus dan berserah.
Kasih sayang adalah dua kata yang berarti, kasih itu murah hati, kasih itu mau mengerti, kasih itu pemaaf, kasih itu mau memberi, dan banyak lagi arti kasih. sedangkan sayang adalah penuh pengertian, mau percaya, mau bicara dan banyak lagi.
"Jangan pernah menuntut perhatian dan kasih sayang seseorang, bila kamu tidak memulai yang kamu tuntut"
Kasih adalah sebuah kata yang sering terdengar di telinga kita. Kasih bukanlah suatu hal yang tabu untuk diucapkan, apalagi dirasakan. Kasih akan membuat kita merasa nyaman, damai dan tentram dalam menjalani setiap detik kehidupan yang telah di berikan kepada kita.
Makna kasih yang sesungguhnya adalah bagaimana kita memberikan yang terbaik untuk orang lain, baik itu membahagiakan, tidak merebut kebahagiaan orang lain dan membuka pintu hati untuk sebuah kasih. Kasih adalah suatu perasaan, tetapi kasih sangat beda dengan CINTA!
Kasih lebih bersifat rasa kepedulian seorang insan tanpa ingin meminta imbalan/Pamrih pada yang dikasihinya. Maka dari itu setiap insan ingin diri mereka disayangi. Karena dengan rasa sayang itu setiap insan dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki. Apabila sifat kasih sayang mulai luntur dan sifat dendam, ego dan kebenciannya lebih besar maka akan menjanjikan kehancuran pada manusia itu, hingga merambat pada masyarakat lain dan bahkan akan menghancurkan bangsa.
Lalu apakah pengertian kasih itu sebenarnya?
Kasih mempunyai makna yang beragam. Kasih berarti menyayangi, Kasih berarti mencintai, Kasih berarti membahagiakan orang yang kita kasihi. Kasih kepada Tuhan berarti mencintai Tuhan dengan cara menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,Kasih kepada orang tua berarti menyangi mereka dengan setulus hati dan berusaha untuk tidak menyakiti hatinya.
Kasih kepada sahabat berarti menjaga mereka dengan kasih sayang dan tidak mengkhianati. Kasih kepada pasangan berarti menjaga kepercayaan dengan setulus hati. Kasih mempunyai sejuta makna yang berbeda bagi tiap orang Secara umum kasih berarti menyayangi dengan setulus hati.
Kasih tidak mewajibkan kita untuk selalu mengalah. Tapi lebih ke arah TEGAS. Kasih akan menyatukan satu orang, dua orang, atau bahkan sejuta orang dalam ruang lingkup kedamaian. Dan tujuan yang bisa saya artikan dari makna Kasih itu adalah diciptakan untuk membuat kita saling mengasihi. Karena dengan Kasih kita akan selalu berbuat yang terbaik, baik itu hubungan antara kita dengan Tuhan, manusia, alam dan makhluk hidup lainnya di dunia ini.
Seandainya kita memiliki kasih yang sempurna, tidak akan ada pertikaian diantara Manusia. Kita pasti Saling mengasihi satu sama lain, menghormati sesama ciptaan Tuhan, menghargai setiap perasaan dan semua yang ada di sekeliling kita.
Saya sendiri masih belajar tentang kasih yang sesungguhnya. Dimana kasih tak akan pernah berhenti sampai akhir dari kehidupan saya sendiri

4 KASIH

“Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.” (2 Yohanes 1: 6b)

Ada banyak definisi kasih yang disampaikan oleh orang-orang pintar. Salah satunya disampaikan Carl Menninger, katanya bahwa “Cinta menyembuhkan orang, baik mereka yang memberi ataupun yang menerimanya.” Secara logika, pengertian ini mungkin bisa kita terima. Tapi pernah nggak kamu bertanya, kalau menurut pandangan Tuhan sendiri apa sih arti cinta atau kasih itu?

Sebagaimana disebutkan dalam Alkitab, ada 4 definisi kasih (cinta) yang perlu kita tahu yaitu:

1. Kasih adalah perintah
Tuhan memerintahkan kita supaya saling mengasihi. “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya.” (2 Yohanes 1: 6a)
Kita mungkin nggak akan selalu bisa mengontrol emosi kita, dan Tuhan pun tak mungkin selalu memerintahkan kita untuk melakukan segala sesuatunya. Bayangkan gimana kalau Tuhan harus memerintahkan seorang anak kecil yang nangis supaya tiba-tiba senang. Katanya, “Aku perintahkan kau senang.” Sekalipun Tuhan punya kuasa melakukan hal itu, Dia memilih supaya kita sendirilah yang berinisiatif untuk melakukannya. Begitu juga dengan mengasihi. Tuhan mau kita mengasihi orang lain lebih dulu, tanpa harus diperintah.

2. Kasih adalah pilihan
Di 1 Korintus 14: 1 dikatakan, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”
Kalau kamu bertindak ‘mengejar’ sesuatu. Itu artinya kamu membuat pilihan. Begitulah halnya dengan ‘kasih’. Mengasihi adalah pilihan. Kita diberi pilihan untuk mengasihi atau tidak. Kitalah yang memilih mencintai orang lain sama seperti Tuhan yang memilih untuk mengasihi kita.

3. Kasih itu adalah tindakan
Kasih atau cinta harus dibuktikan oleh tindakan/perbuatan. Alkitab berkata, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3: 18).
Setiap hari Tuhan menyediakan kesempatan supaya kita bisa menunjukkan kasih ke semua orang di sekitar kita. Hanya saja kitalah yang suka abai dan terlalu sibuk sama diri kita sendiri. Apakah kamu pernah berpikir seenggaknya lebih dulu menanyakan kabar ke orang lain? Pernahkah kamu tergerak pengen menyapa seseorang lebih dulu? Atau pengen membantu orang lain saat mereka tampak kesulitan? Ada banyak dari kita yang melewatkan kesempatan itu karena kita terlalu egois.

4. Kasih adalah komitmen
Alkitab mengatakan dalam 1 Yohanes 4: 16b bahwa, “Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”
Hubungan kita dengan Tuhan sangat dipengaruhi oleh hubungan kita dengan orang lain. Kalau kita berkomitmen untuk mengasihi dan tetap mengasihi orang lain, maka kasih yang kita punya itu menyatu dengan kasihnya Tuhan. Saat itulah Tuhan akan tetap tinggal bersama dengan kita, karena Tuhan itu adalah kasih itu sendiri.
Apakah kasih kita sudah sesuai dengan pengertian kasih yang dari Tuhan?
Yuk, belajar menerapkan keempat kasih ini dalam hubungan kita dengan orang-orang di sekitar.

St. Agatha


Agata lahir di Kantania, pulau Sisilia, pada pertengahan abad ketiga. Riwayatnya dan kisah kesengsaraannya karena iman akan Kristus tidak diketahui secara pasti. Semuanya baru muncul bertahun-tahun sepeninggal perawan suci ini.
Tradisi lama menurunkan satu-dua riwayat seperti berikut: Agata adalah puteri seorang bangsawan kaya yang berkuasa di Palermo atau Kantania, Sisilia. Penderitaannya sebagai seorang Martir berawal pada masa pemerintahan kaisar Decius (249 – 251). Penderitaan itu berawal dari peristiwa penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang pegawai tinggi kerjaan Romawi. Ia menolak lamaran itu karena ia telah berjanji untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan.
Akibatnya ia di tangkap dan dipenjarakan dengan maksud untuk mencemari kesuciannya. Semua usaha picik itu sia-sia belaka. Dengan bantuan rahmat Tuhan, Agata tetap menunjukkan dirinya sebagai mempelai Kristus yang teguh dan suci murni.
Quintianus semakin berang dan terus menyiksa Agata hingga mati. Agata menghadapi ajalnya dengan perkasa dan menerima mahkota keperawanan dan kemartirannya pada tahun 250.
Karena dipercaya bahwa Agata mempunyai kekuatan untuk mencegah dan mengendalikan letusan-letusan gunung api Etna di Sisilia, ia dimuliakan dan dihormati sebagai pelindung manusia dari ancaman-ancaman api.

YOHANES de BRITTO


Santo Yohanes de Britto (João de Britto) lahir  di Lisbon Portugal pada tanggal 1 Maret 1647 dalam sebuah keluarga bangsawan Portugal yang sangat berpengaruh. Ayahnya, Salvador de Britto Pereira, meninggal saat menjabat sebagai Viceroy (Gubernur) Portugis di Brasil.

De Britto bergabung dengan biara Yesuit pada 1662, dan melanjutkan studinya di Universitas Coimbra. Setelah ditahbiskan menjadi seorang imam, ia diutus ke daerah misi di Madurai, India Selatan, (kini Tamil Nadu), pada tahun 1673 untuk berkotbah dan menyebarkan agama Kristen di wilayah tersebut. Misi ini biasa disebut dengan The Madurai Misision (Misi Madurai).

Misi Madurai adalah upaya yang cukup berani dari para Jesuit untuk mendirikan sebuah Gereja Katolik India yang bebas dari kultur budaya Eropa. Karena itu de Britto lalu belajar bahasa setempat, sedapat mungkin hidup sebagai Brahmana dan menyesuaikan penginjilannya dengan cara berpikir orang India. Hasilnya sangat menggembirakan; Rakyat berbondong-bondong minta dibaptis.

Semula penguasa setempat bersikap acuh terhadap karya missionaris para Jesuit. Sampai saat timbulnya keluhan dari keluarga kerajaan.  Ada seorang pangeran dari Marava yang mempunyai beberapa orang istri, minta dibaptis.  Yohanes de Britto meluluskan permintaan itu, namun memberi syarat agar sang pangeran bersedia hidup dengan hanya satu orang istri saja dan melepaskan isteri-isterinya yang lain. Pangeran itu bersedia. Tetapi salah seorang istrinya tidak menerima perceraiannya. Sang mantan istri, yang adalah kemenakan dari raja Sethupathi Marava, mengadukan perceraiannya kepada raja dan menunjuk pater de Britto sebagai biang keladinya.  Perceraiaan kemenakannya membuat raja menjadi sangat marah, bukan saja kepada Pater de Britto, melainkan juga kepada semua orang yang bertobat menjadi Kristen.

Maka mulailah pengejaran dan penganiayaan. De Britto ditangkap dan dijatuhi hukuman pancung di Oriur (India Selatan) atas tuduhan berusaha mengubah agama negara. Yohanes sempat menulis surat yang amat mengharukan bagi teman-teman misionaris pada malam menjelang wafatnya.




BANGUNLAH

Bacaan Injil:Mrk 5:21-43

Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia.Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”Lalu pergilah Yesus dengan orang itu.Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu.
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya,”Siapa yang menjamah jubah-Ku?”Murid-murid-Nya menjawab,”Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya.Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus.Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus.Maka kata Yesus kepada perempuan itu,”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati!Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta,kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat,dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu,”Mengapa kamu ribut dan menangis?Anak ini tidak mati, tetapi tidur!”Tetapi mereka menertawakan Dia.
Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar.Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu,
dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum,”yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka,supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu,
lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Demikianlah Injil Tuhan.

RENUNGAN
Apa yang Anda akan lakukan bila mengalami sakit yang tak tersembuhkan? Atau bila maut mengancam nyawa Anda atau nyawa orang yang Anda kasihi? Tidakkah Anda akan mengusahakan cara pengobatan tercanggih atau mendatangi dokter terbaik?
Yairus sudah mengusahakan semua yang terbaik demi anak perempuannya yang sakit dan hampir mati. Sampai akhirnya ia rela datang tersungkur di depan kaki Yesus. Tentu ini bukan hal mudah. Bagaimana mungkin seorang kepala rumah ibadat membutuhkan seorang guru keliling? Bukankah nama besar dan posisi terhormat biasanya membuat orang sulit merendahkan diri? Namun ia percaya bahwa Yesus dapat berbuat sesuatu. Dan imannya terbukti, anaknya yang sudah mati dipegang oleh Yesus dan dibangkitkan.
Demikian pula dengan perempuan yang sudah sakit pendarahan selama 12 tahun. Bahkan ia telah berulang kali diobati hingga hartanya habis (ayat 26). Tidak ada harapan lagi. Hingga tinggal satu pribadi yang kabarnya dapat menolong, yaitu Yesus. Mendatangi Yesus secara terbuka tidak mungkin dilakukan, karena hukum Perjanjian Lama memandang sakit yang demikian adalah najis. Namun harapan kesembuhan yang membara mendorong dia untuk memberanikan diri menjamah Tuhan Yesus, yang dipercaya dapat berbuat sesuatu. Dan akhirnya, ia disembuhkan.
Di sini kita melihat kedua orang itu datang kepada Pribadi yang tepat. Pribadi yang “memegang” dan “disentuh” itu lebih dari sekadar seorang manusia. Sesungguhnya Dia juga adalah Tuhan atas penyakit dan kematian. Kita perlu mengakui bahwa segala sumber pertolongan lain gagal untuk kita andalkan. Seperti bagi Yairus dan perempuan yang sakit pendarahan, bagi kita pun selalu ada harapan untuk sebuah pertolongan. Oleh karena itu, kita perlu menaruh percaya kita bulat-bulat hanya kepada Yesus, Tuhan yang berkuasa. Masalahnya, sudahkah kita datang kepada-Nya dan memohon pertolongan-Nya?
DOA: 
Tuhan Yesus, berbicaralah kepada hatiku pada hari ini. Berikanlah kepadaku telinga untuk mendengar Engkau dan mengenali arahan dari-Mu. Tolonglah aku agar mampu bertumbuh dalam iman yang aktif, penuh keyakinan, dan berani mengambil risiko. Aku menaruh kepercayaan pada kebaikan dan belas kasih-Mu. Amin.