Kata pacaran atau kencan memang tidak akan
kita temukan dalam pencarian Alkitab elektronik ataupun saat berusaha
mencari-carinya, kita tidak akan pernah menemukan satu kata ini tertulis dalam
Akitab. Mungkin sebagian di antara kita berharap Alkitab membahas topik ini,
atau setidaknya menyebutnya dalam satu pasal.
Konsep pacaran memang tampaknya belum ada
2000 tahun yang lalu. Karena proses bertemu pasangan hanya dilakukan melalui
garis keturunan keluarga dan status ekonomi. Mencari jodoh pada zaman Alkitab
lebih bersifat seperti sistem barter daripada melakukan sebuah janji nonton
bareng atau makan malam. Jika kita benar-benar ingin ‘pacaran
Alkitabiah’, maka ajakan keluar nongkrong di malam
minggu pasti akan perlu menyertakan seluruh keluarga besar atau orang-orang
terdekat.
Walaupun Alkitab nggak bicara langsung soal ‘pacaran’,
Alkitab tetap saja menyinggung tentang persoalan hubungan dan
prinsip-prinsipnya dengan bahasa yang berbeda dan dalam makna yang sama. 1
Korintus 10: 31 mengingatkan kita bahwa apapun yang kita lakukan, dapat
digunakan sebagai sarana untuk memuliakan Allah. Alkitab menyatakan dengan
jelas bahwa hidup bukan hanya tentang menaati peraturan atau perintah tetapi
yang terpenting adalah tentang melakukan apa yang baik, sehat dan benar (1
Korintus 10: 23).
Itu sebabnya dalam hal pacaran, anak muda
kristen juga harus menjalaininya dengan cara yang sehat dan benar sesuai dengan
Alkitab. Berikut 5 prinsip pacaran sehat menurut Alkitab.
#1 Menjadi orang yang sehat
Cara terbaik untuk memiliki hubungan kencan
yang sehat adalah lebih dulu jadi orang yang sehat. Firman Tuhan mengingatkan
kita tentang perlunya bagi kita untuk membuang dosa-dosa lama dan kebiasaan
buruk. Tinggalkan semuanya itu dan jadi baru setiap hari (Efesus
4:22-24).
Menjadi
lebih seperti Kristus membuat kita bisa mencerminkan kasih pada orang lain,
bisa jadi jawaban bagi orang lain dan jadi pribadi yang utuh. Inilah yang harus
lebih dulu kita capai baru kemudian kita bisa menjalani sebuah hubungan yang
sehat dan baik dengan seseorang.
#2 Berkencan dengan orang yang sehat
Firman Allah mengingatkan kita tentang
pentingnya berhubungan dengan orang-orang yang sejalan dengan kehidupan rohani
kita (2 Korintus 6:14, 1 Korintus 15:33). Percayalah bahwa semakin sehat
seseorang secara emosional dan spiritual, maka hubungannya pun dengan orang
lain akan berhasil.
Untuk itulah, kita dituntut untuk memacari
seseorang yang sehat dan punya kondisi emosional dan rohani yang sama
setidaknya stabil.
#3 Kencan sebagai kesempatan untuk
mendukung orang lain
Nggak peduli di mana kita berada atau
dengan siapa kita, yang perlu kita tahu adalah kalau kita semua dipanggil untuk
mencerminkan kasih Allah, mendorong dan membangkitkan semangat orang-orang di
sekitar kita (1 Tesalonika 5:11). Pacaran bukan cuma sarana yang bisa kita
pakai untuk membawa orang lain mengenal Yesus. Tapi berpacaran juga bisa jadi
satu hubungan yang berhasil membuat seseorang bangkit dan sama-sama bertumbuh.
Saat kita bisa hadir sebagai kekasih sekaligus sahabat, maka orang yang kita
kasihi pun akan menyadari kalau kita adalah orang yang tepat untuknya.
#4 Jagalah batas-batas fisik
Hampir semua isi Alkitab bicara soal
kekudusan baik dalam hal kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan
pernikahan (Ibrani 13: 4, Kidung Agung 8:4). Saat kita menjalani hubungan
berpacaran, kita juga dituntut untuk menghormati dan menghargai masa depan kita,
yaitu sebuah pernikahan kudus yang akan kita jalani nanti. Itu sebabnya kita
diminta untuk terus menjaga kekudusan selama berpacaran dengan menghindari
kontak-kontak fisik yang tak seharusnya.
#5 Libatkan Tuhan dalam hubunganmu
Kita mungkin sering bilang ke Tuhan,
"Tuhan sertai aku dalam setiap langkah hidupku. Aku benar-benar
memerlukanMu." Tahukah kamu memerlukan Tuhan untuk bekerja dalam hidup
kita juga berlaku saat kita menjalin hubungan dengan seseorang. Firman Tuhan
selalu menghimbau kita untuk membawa segala kebutuhan kita, keprihatinan, dan
keinginan kita kepada-Nya (Matius 7:7). Dia peduli pada hal-hal yang menjadi
perhatian kita, dan Dia rindu untuk berhubungan dengan kita dengan cara yang
penuh arti. Hubungan kita dapat menjadi instrumen yang membawa kita lebih dekat
dengan Allah, karena kita mencari hikmat-Nya, tuntunan dan kebenaran-Nya dalam
hidup kita (Mazmur 34:10).
Istilah kencan Kristen memang nggak
tertulis dalam Alkitab. Tapi sejumlah ayat di Alkitab secara tersirat
menganjurkan kita untuk benar-benar hidup sesuai dengan kehendak-Nya; melakukan
yang baik, benar dan yang memuliakan Dia.