TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Kamis, 26 Desember 2019

GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN 8

Sahabat mudaku, sekarang kita bicara mengenai Gereja. 
Masih ingat dinamika kelas di pertemuan kemarin? 
Saat saya bertanya, apa itu Gereja menurutmu, kalian semua memberi jawaban yang beragam: tempat ibadah agama Kristen / Katolik; tempat orang bersosialisasi; tempat orang bertemu dengan Tuhan dll. Namun di antara jawaban tersebut, ada juga yang menjawab: gereja adalah kita, gereja adalah umat beriman. 

Ini merupakan hal yang menarik, karena kalian sudah mulai memahami Gereja, bukan hanya sebatas gedung, tetapi semakin lebih dalam, yakni kumpulan orang beriman.

Sebagai kumpulan orang beriman, Gereja memiliki ciri khas sendiri. Gereja bukanlah semata-mata organisasi atau patembayan. Gereja jelas memiliki identitas, sejarah dan ciri yang jelas dan berbeda. Semoga melalui materi ini, kita semakin mengenal Gereja, dan semakin mampu mencintainya, sehingga kemudian kita berani berkorban demi perkembangan Gereja.

Arti Gereja

Kata “Gereja” berasal dari kata igreja (bahasa Portugis), yang berarti ‘kumpulan’ atau ‘pertemuan’, ‘rapat’. Namun, kumpulan yang dimaksud bukan sembarang kumpulan, melainkan kumpulan atau kelompok orang yang sangat khusus. 

Kata igreja sendiri adalah kata yang dipakai untuk  menerjemahkan kata bahasa latin, ecclesia, atau bahasa Yunani, ekklesia. 
Dalam nuansa pengertian bahasa Yunani, ekklesia, mengandung arti ‘memanggil’. 

Jadi, sebagai kesimpulannya, Gereja dapat diartikan sebagai umat yang dipanggil Tuhan. Jika ditanya, pengertian Gereja secara etimologis (akar kata), maka kalian bisa menjelaskan mulai dari pemahaman igreja sampai pemahaman ekklesia & kesimpulannya.

Beragam Pemahaman Gereja
Sahabat, dikatakan ‘beragam’ karena ada bermacam-macam pemahaman akan Gereja (lebih dari satu). 

Mengapa Gereja mengandung banyak arti / definisi? 
Karena Gereja bukanlah benda mati. Gereja merupakan sesuatu yang dinamis, terus berkembang dan berubah. Dalam setiap saat terjadinya perubahan Gereja, selalu ada aspek baru yang muncul atau ada aspek lama yang menguat kembali, sementara itu ada juga aspek lain yang menghilang atau melemah.

Kali ini, kita akan membahas pemahaman Gereja menurut Kitab Suci dan menurut sejarah perkembangan Gereja yang dirumuskan dalam konsili (Konsili = sidang agung para uskup sedunia).

Gereja Sebagai Umat Allah

Istilah umat Allah sesungguhnya sudah dikenal sejak zaman Perjanjian Lama: bangsa Israel sering disebut Umat Allah: 
“Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku” (Yer 7: 23). 
Bukan hanya itu, Israel malahan menjadi ‘umat kesayangan’ Allah: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, mak kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa” (Kel 19: 5). 

Hubungan yang indah antara Allah dan bangsa Israel ini diikat dalam perjanjian yang dinyatakan melalui Abraham dan keturunannya, sampai pada Yesus Kristus.

Namun, sayangnya adalah Bangsa Israel menolak Yesus. Oleh karena itu, Yesus mengarahkan ikatan relasi antara manusia dan Allah itu kepada banga-bangsa lain yang menerima dan percaya kepada-Nya. 

Melalui diri Yesus Kristus, hubungan Allah dan umat-Nya tidak lagi terbatas pada umat / bangsa tertentu (Israel) melainkan diperluas dan makin terbuka bagi semua bangsa yang percaya kepada-Nya. Setiap orang yang percaya kepada Yesus, otomatis menjadi umat Allah. Coba baca 2Kor 6: 16!

Dengan pemahaman bahwa Gereja adalah umat Allah, 
maka Gereja dapat dilihat bukan semata-mata sebagai organisasi atau lembaga, melainkan kumpulan orang-orang yang percaya kepada Allah dan mempunyai relasi sangat dekat dengan Allah. Dalam relasi itu Allah menjadi Allah kita dan kita adalah umat-Nya.

Gereja Sebagai Tubuh Kristus

Untuk memahami Gereja sebagai Tubuh Kristus, mari kita membaca dan melengkapi beberapa perikop Kitab Suci berikut ini.

Bukalah 1Kor 12: 12-13!

“Karena sama seperti _______ itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala ________ itu sekalipun banyak, merupakan satu _________, demikian pula ___________. Sebab dalam satu _______ kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik ________maupun orang _________, telah dibaptis menjadi satu ________ dan kita semua diberi minum dari satu ________.
Ay. 21: “mata tidak dapat berkata kepada tangan: Aku tidak membutuhkan engkau. Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: Aku tidak membutuhkan engkau” 
Ay. 27: “Kamu semua adalah tubuh ___________ dan masing-masing adalah anggotanya”

Ef 4: 16: “Kristus adalah ________. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh – yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh _____________ semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam ____________________.”

Melalui gambaran ‘tubuh’, Paulus mau mengungkapkan kesatuan jemaat. Gereja tetap satu kesatuan bagaikan tubuh walaupun anggotanya memiliki beraneka karunia dan pelayanan. Yang dimaksudkan di sini adalah bukanlah kesatuan antar para anggota jemaat, melainkan kesatuan jemaat dengan Kristus, sebagai kepala Gereja. Gereja hiduup dari Kristus dan dipenuhi oleh daya ilahi-Nya (Kol 2: 10).

Gereja Sebagai Bait Roh Kudus

Gambaran Gereja sebagai Bait Roh Kudus ini bertitik tolak dari ungkapan iman Paulus, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Kor 3: 16). Bait Allah berarti tempat pertemuan dengan Allah. Istilah ‘bait Allah’ ini tidak ada hubungannya dengan Bait Allah yang ada di Yerusalem. Tempat pertemuan antara Allah dan manusia yang paling nyata adalah dalam diri Yesus Kristus.

Yesus Kristus adalah Bait Allah yang sesungguhnya, “karena D=oleh Dia, dalam satu Roh, kita beroleh jalan masuk kepada Bapa” (Ef 2: 18). Dengan demikian, jika seseorang menyatakan bahwa dirinya adalah anggota Gereja sebagai bait Allah berarti orang tersebut diajak untuk mengambil bagian dalam kehidupan Allah Tritunggal yang mahakudus (Bapa, Putera dan Roh Kudus), yang senantiasa hadir dan menyertai Gereja sepanjang zaman dengan segala situasinya.

Gereja sebagai Misteri dan Sakramen

Kata ‘misteri’ berarti suatu rahasia yang hanya  diberitahu kepada orang-orang yang dekat Tuhan dan yang percaya kepada-Nya. 

Bila Gereja disebut misteri, hal ini mau menyatakan bahwa cinta kasih dan kehadiran Allah serta rencana penyelamatan-Nya bagi manusia belum sepenuhnya bisa ditangkap oleh manusia, walau Allah sendiri sudah berusaha menyatakannya. 

Tugas Gereja adalah mencari dan menemukan rencana Allah tersebut dan mengungkapkannya, sehingga dapat dimengerti dan dapat dirasakan oleh manusia.

Dengan kata lain, (menurut Gaudium et Spes, art. 45) Gereja dipanggil untuk menjadi sakramen yang kelihatan, yang
menandakan keselamatan (Sakramen= tanda dan sarana keselamatan Allah).

Gereja Sebagai Communio

Kata ‘communio’ sendiri berarti persekutuan. Gereja sebagai communio berarti adanya persekutuan di antara keanekaragaman para anggotanya. Keanekaragaman yang ada dalam anggota Gereja justru mempersatukan para nggotanya, untuk saling berbagi rahmat dan berbagi tugas pelayanan. 

Gereja sebagai communio dipanggil untuk mengembangkan persekutuan yang bersifat terbuka. 

Maksudnya, Gereja mempersatukan saudara-saudara yang ada dalam Gereja itu sendiri, dan terbuka pada semua orang dengan beragam latarbelakang social budayanya. Lantas, apa bedanya dengan Gereja sebagai Tubuh Kristus? 

Bedanya adalah: 
______________________________________________________ __________________________________________________________________________

Gereja Sebagai Persekutuan Para Kudus

Dikatakan demikian karena setiap anggota Gereja telah dikuduskan oleh rahmat Roh Kudus melalui Baptis, dan telah dipersatukan dengan Allah melalui sakramen Ekaristi dan sakramen lainnya. Setiap anggota Gereja juga dipanggil untuk menjadi kudus dan memelihara kekudusannya serta menghantar semua orang mengalami pengudusan melalui kehadiran Allah yang kudus. 

Makna persekutuan para kudus ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang masih hidup, tetapi juga berlaku bagi semua saudara yang sudah meninggal dunia.

Sahabat mudaku, sampai di sini dulu pembahasan kita mengenai arti Gereja. Gereja tidak bisa dipahami dari satu gambaran saja, melainkan menyangkut seluruh gambaran tersebut di atas, karena satu sama lain saling terkait dan saling melengkapi.

Kali berikut, kita akan berbicara mengenai Gereja sebagai sebuah paguyuban. Sebelum menutup diktat ini, buatlah sebuah doa syukur, yang isinya: bersyukur atas rahmat yang diterima karena telah menjadi anggota Gereja. 

20 komentar:

  1. Secara Pribadi, a) bagaimana kamu menghidupi Gereja ? b) apa peran Gereja bagimu? c) sejauh mana aku terlibat dalam kegiatan Gereja ?
    Pertanyaan refleksi ini tolong dijawab dalam kolom komentar ini!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya menghidupi gereja dengan cara aktif dalam kegiatan menggereja

      Peran gereja bagiku adalah mempererat persaudaraan antar gereja

      Saya terlibat dalam tugas pelayanan digereja yaitu misdinar

      Hapus
  2. a) saya menghidupi gereja dengan aktif dalam mengikuti misa setiap minggu

    b) peran gereja bagi saya yaitu sebagai wujud kita untuk berdoa dan menyatukan hati

    c) saya mengikuti kegiatan pelayanan yaitu misdinar dan mengikuti berbagai sakramen

    BalasHapus
  3. Saya menghidupi gereja dengan aktif dalam kegiatan gereja


    Peran gereja bagi saya adalah sebagai tempat beribadah dimana kita dapat berbicara dengan tuhan

    BalasHapus
  4. Aku terlibat dalam gereja sebagai umat

    BalasHapus
  5. saya menghidupi gereja dengan aktif dalam kegiatan gereja

    peran gereja bagi saya adalah menunjukan jalan kebenaran,dan sarana bagi saya untuk dapat merasakan Tuhan

    aku terlibat dalam gereja sebagai umat

    BalasHapus
  6. -Saya menghidupi gereja dengan mengikuti misa
    -peran gereja bagi saya adalah tempat untuk aku bertemu tuhan
    - aku terlibat dalam gereja sebagai umat

    BalasHapus
  7. A.Saya menghidupi gereja dengan mengikuti misa dan kegiatan gereja
    B. Peran Gereja bagi ku untuk mendekatkan ku dengan Tuhan
    C. Aku terlibat dalam gerja sebagai Putri Sakristi

    BalasHapus
  8. A.saya menghidupi gereja dengan mengikuti misa setiap minggu
    B.peran gereja bagiku tempat berdoa
    C.aku terlibat dalam gereja sebagai umat

    BalasHapus
  9. a) saya menghidupi gereja dengan aktif dalam mengikuti misa setiap minggu

    b) peran gereja bagi saya yaitu sebagai wujud kita untuk berdoa dan menyatukan hati

    c) saya mengikuti kegiatan pelayanan yaitu misdinar dan mengikuti berbagai sakramen

    Vava 8G

    BalasHapus
  10. a) dengan cara mengikuti kegiatan gereja
    b) tempat untuk berdoa dan berbicara dengan Yesus
    c) menjadi koor dan mengikuti kegiatan sakramen

    BalasHapus
  11. a)dengan cara mengikuti misa digereja setiap hari Minggu sore
    b)peran gereja adalah mempertemukan umat kristiani untuk berdoa menghadap Tuhan
    c)aku terlibat dalam gereja sebagai umat

    BalasHapus
  12. a) saya menghidupi gereja dengan mengikuti perayaan ekaristi setiap minggunya dan mengamalkan Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari hari

    b) gereja bagi saya adalah tempat saya bisa berkomunikasi dengan Tuhan lebih luas

    c)aku terlibat dalam kegiatan gereja dengan mengikuti organisasi gereja yaitu Putri Sakristi dan PIR

    NATALIA / 21 / 8A

    BalasHapus
  13. a.saya menghidupi gereja dengan aktif dalam kegiatan gereja dan mengikuti perayaan ekaristi

    b.gereja bagi saya adalah tempat perkumpulan orang berimab yang percaya pada Allah dan sebagai tempat berdoa berkomunikasi dengan Tuhan

    c.aku terlihat dengan mengikuti kegiatan Putri Sakristi

    Brigitta 8A

    BalasHapus
  14. a) saya menghidupi gereja dengan aktif dalam kegiatan menggereja serta mengikuti perayaan

    b) gereja bagi saya merupakan persekutuan yang menyatukan kita dengan Tuhan, serta dari gereja kita juga bisa memperluas persaudaraan

    c) saya terlibat dalam gereja dengan menjadi umat

    regina defa / 8a / 28

    BalasHapus
  15. a) saya menghidupi gereja dengan aktif dalam kegiatan serta mengikuti perayaan


    b) gereja tempat berkumpul dengan orang seiman dan bersama sama menyambut Tuhan dan saling menjalin persaudaraan

    c) saya terlibat dalam gereja sebagai umat



    keysia dea 8A/20

    BalasHapus