TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Kamis, 27 Februari 2020

SAKRAMEN INISIASI GEREJA KATOLIK

I. Arti Inisiasi

Kata Inisiasi berasal dari bahasa Latin Inire yang berarti masuk ke dalam atau Initiare yang berarti memasukkan ke dalam. Jadi, Inisiasi adalah perayaan ritus yang menjadi tanda masuknya seseorang atau diterimanya ke dalam sebuah kelompok dan juga menjadi tanda diterimanya menjadi dewasa. Gereja Katolik, sebagai kelompok sosial yang berdasarkan pada iman akan Yesus Kristus, melaksanakan upacara inisiasi. Melalui inisiasi, orang resmi menjadi anggota Gereja, yag tampak nyata dalam peristiwa pembaptisan. Kita bisa temui proses inisiasi pada diri seorang siswa yang masuk ke sekolah baru dia harus menjalani Opspek, seorang karyawan baru dia harus melewati masa training dan percobaan serta orang-orang yang mau masuk organisasi tertentu. Lalu bagaimana halnya dengan orang yang ingin menjadi warga Gereja Katolik?

Gereja memiliki inisiasi yang diwujudkan dalam penerimaan sakramen inisiasi. Seseorang yang ingin menjadi warga Gereja harus menerima sakramen tersebut yang terdiri dari sakramen baptis, krisma dan ekaristi. Sakramen-sakramen inisiasi ini membawa, membuat atau melantik seseorang menjadi orang katolik dengan segala hak dan kewajibannya. Hal ini dipahami bahwa orang yang menerima sakramen inisiasi menjadi milik Kristus sepenuhnya.

II. Sakramen yang ada di dalam Inisiasi

a. Sakramen Baptis
Gereja adalah persekutuan orang beriman kepada Yesus Kristus. Sebagai persekutuan, Gereja pun mempunyai persyaratan bagi setiap orang yang ingin menjadi anggotanya. Syarat utamanya adalah beriman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Beriman tidak cukup hanya percaya, tetapi mau menyerahkan diri dan dibentuk hidupnya sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus Kristus. Bila persyaratan tersebut telah terpenuhi, penerimaan menjadi anggota Gereja dinyatakan dalam upacara Sakramen Baptis.

Sakramen Baptis merupakan salah satu bagian dari Sakramen Inisiasi. Baptis berasal dari kata Yunani yaitu baptizein atau baptismos, yang berarti mencelupkan ke dalam air atau membasuh dengan air. Dengan menerima Sakramen Baptis, seseorang resmi menjadi anggota persekutuan umat yang beriman kepada Yesus Kristus, yang disebut Gereja, dengan segala hak dan kewajibannya. Jadi, Sakramen Baptis adalah salah satu Sakramen Inisiasi yang menjadikan seseorang secara resmi menjadi anggota Gereja.

Pembaptisan merupakan unsur pertama ke arah kesatuan hidup dan mati bersama Kristus. Dengan pembaptisan, seseorang diinisiasi atau diantar masuk ke dalam Gereja sebagai anggotanya. Namun, sebenarnya pembaptisan hanya merupakan satu langkah saja dari inisiasi Kristen. Ada 3 tahap inisiasi :
1. Tahap pertama : dari simpatisan menjadi katekumen,
2. Tahap kedua : dari katekumen menjadi calon baptis,
3. Tahap ketiga : dari calon baptis menjadi baptisan baru.

Masa-masa persiapan (katekumenat) yang harus diikuti calon baptis :
  1. Masa prakatekumenat untuk para simpatisan. Masa ini merupakan masa pemurnian motivasi dan memperkenalkan Kristus sehingga mulai bertobat dan beriman. Pada tahap pertama ini, ada upacara pelantikan menjadi katekumen.
  2. Mata katekumenat untuk para katekumen. Setelah dilantik, katekumen mengikuti masa pengajaran dan pembinaan serta latihan hidup untuk menjadi orang beriman Katolik, baik melalui kegiatan katekese dan perayaan-perayaan liturgis maupun penanaman aneka sikap dan keutamaan Kristiani. Pada tahap kedua ini, ada upacara pemilihan sebagai calon baptis.
  3. Masa persiapan akhir untuk para calon baptis yang terpilih. Masa ini dikhususkan untuk mempersiapkan diri menerima sakramen-sakramen inisiasi. Pada tahap ketiga ini, para calon baptis diterima sebagai baptisan baru sekaligus anggota Gereja dengan upacara sakramen inisiasi.
  4. Tahap berikutnya, para baptisan baru memasuki masa pendalaman iman (mistagogi) untuk semakin mendalami pengetahuan dan penghayatan imannya, baik dalam perayaan Ekaristi maupun dalam persekutuan umat beriman Katolik. Masa ini merupakan pembinaan lanjutan setelah seseorang menerima sakramen inisiasi.

Buah atau rahmat pembaptisan :
  • 1. Mendapat pengampunan
  • 2. Manjadi “ciptaan baru” (2 Kor 5 : 17) dan dilantik menjadi Anak Allah (Gal 4 : 5-7), dan mengambil bagian dalam kodrat Ilahi (2 Ptr 1 : 4)
  • 3. Memperoleh rahmat pembenaran/pengudusan
  • 4. Digabungkan menjadi anggota Gereja
  • 5. Dimateraikan secara kekal

3 macam cara pembaptisan
  1. Selam
  2. Percik
  3. Curah

Sakramen ini dilayankan dengan cara menyelamkan si penerima ke dalam air atau dengan mencurahkan (tidak sekadar memercikkan) air ke atas kepala si penerima "dalam nama Allah Bapa dan Allah Putra dan Roh Kudus " sebagai aspek Forma dan dengan kain putih, lilin yang menyala, dan air yang mengalir sebagai aspek Materia. Pelayan sakramen ini biasanya seorang uskup atau imam.
Gereja melayani Sakramen Baptis kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, sejak hari Pentakosta. Dengan menerima Sakramen Baptis, seseorang dibebaskan dari dosa dan dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah dengan cara meninggalkan dunia atau hidupnya yang lama dan memulai hidup yang baru. Sakramen Baptis menghapuskan dosa asal, semua dosa pribadi dan semua hukuman karena dosa. Hal ini membuat orang yang dibaptis ikut ambil bagian dalam kehidupan ilahi Tritung gal melalui rahmat pengudusan, rahmat pembenaran yang mempersatukan seseorang dengan Kristus dan Gereja-Nya.

Baptisan dewasa mengandaikan iman yang personal. Maksudnya ialah iman yang tumbuh merupakan iman dirinya sendiri. Atas kesadaran akal budinya seseorang menerima dan mengakui imannya terhadap Kristus. Iman personal inilah yang menjadi dasar dirinya layak dan pantas menerima Tubuh dan Darah Kristus.

Berbeda dengan baptis bayi yang tidak langsung disertai dengan penerimaan ekaristi. Hal ini disebabkan bayi/anak-anak belum mempunyai iman personal. Iman yang ada pada bayi adalah iman Gereja, yang diwakili oleh orangtua dan wali baptisnya.

b. Sakramen Ekaristi
Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani (Lumen Gentium art. 11). Ekaristi berasal dari kata Yunani, Eucharistia yang berarti pujian dan syukur. Ekaristi berarti perayaan ungkapan syukur dan terimakasih kepada Tuhan atas penebusan dosa manusia berkat sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus. Ekaristi disebut juga Perjamuan Tuhan karena menyangkut perjamuan malam yang Tuhan Yesus adakan bersama murid-murid-Nya sebelum Ia menderita sengsara.
Ekaristi mengungkapkan karya Kristus untuk menebus dan menguduskan manusia. Roti dan anggur diubah menjadi tubuh dan darah Kristus melalui perkataan Kristus dan seruan kepada Roh Kudus, atas cara yang penuh rahasia.
Inti dari perjamuan Ekaristi adalah :
  • Mengungkapkan kerinduan Yesus untuk mengada-kan makan Paskah bersama dengan para murid.
  • Tanda peringatan akan diri Yesus sebelum men-derita sengsara dan wafat di salib.

Setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita tidak hanya sekedar mengenang peristiwa perjamuan malam terakhir, tetapi juga peristiwa penyelamatan. dalam iman Katolik, ditransformasi dalam segala hal kecuali wujudnya yang kelihatan menjadi Tubuh dan Darah Kristus, perubahan ini disebut transubstansiasi.

Peristiwa Transubstansiasi terjadi ketika imam mengkonsekrir Anggur dan Roti dengan ucapan “inilah tubuhku .........” & “ inilah darahku……….” Yang seketika itu juga berubah menjadi Tubuh & Darah Kristus

Sakramen Ekaristi dirayakan sebagai :
1. Perjamuan
2. Kurban
3. Syukur Agung

c. Sakramen Krisma
Sakramen krisma adalah sakramen yang meneguhkan, menguatkan kembali iman seseorang dan mengobarkan semangat Roh Kudus yang diterima saar dibaptis. Untuk menandai kedewasaan sseorang secara imani, maka diberikan Sakramen Krisma kepada orang tersebut. Sakramen Krisma mencurahkan serta mempersatukan kita lebih sempurna dengan Gereja. Sakramen Krisma dapat disebut juga Sakramen Penguatan. Sakramen Penguatan juga disebut Sakramen Roh Kudus karena dalam sakramen ini Roh Kudus menjiwai orang beriman atas cara yang istimewa dan memampukannya untuk menjadi pewarta kabar sukacita Kristus bagi banyak orang.
Orang beriman Kristiani yang telah menerima Sakramen Krisma akan dipenuhi Roh Kudus dan beroleh kekuatan iman serta terpanggil untuk :
  • Menjadi dewasa akan dalam iman, harapan dan kasih
  • Mau terlibat dalam Gereja umat Allah
  • Bersedia menjadi saksi Kristus yang menampak-kan iman dan kebenaran kepada semua orang
  • Mampu menjadi ragi, terang dan garam dunia di dalam masyarakat, dan melakukan kebaikan, ka-sih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kele-mahlembutan, kemurahan hati, kesetiaan, keju-juran, penguasaan diri, supaya semakin banyak orang mengalami cinta dan kehadiran Allah.
Oleh karena Pembaptisan, Ekaristi, dan Penguatan membentuk satu kesatuan maka “ umat beriman …. diwajibkan menerima sakramen itu tepat pada waktunya” ( Kitab Hukum Kanonik, kanon 890). Tanpa penguatan dan pembaptisan, sakramen pembaptisan memang sah dan berhasil guna, namun inisiasi Kristen masih belum lengkap ( KGK, Art, 1306 )
Dalam ritus latin sakramen penguatan diberikan “ melalui pengurapan dengan krisma di dahi dengan peletakan tangan dan dengan perkataan : “ Semoga dimaterai oleh karunia Allah, Roh Kudus” ( KGK, Art. 1299-1300 )
Pemberi penguatan yang sebenarnya adalah Uskup ( KGK, Art. 1312 )
Berkat Sakramen Krisma, kita terikat pada Gereja secara lebih sempurna dan diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus yang istimewa. Dengan demikian, kita diwajibkan untuk menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus yang sejati, dengan perkataan maupun perbuatan (Lumen Gentium art. 11

III. Kesimpulan
  • Dengan menerima Sakramen Baptis, seseorang secara resmi masuk dalam paguyuban umat yang beriman kepada Yesus Kristus yang disebut Gereja dengan segala hak dan kewajibannya.
  • Perayaan Ekaristi mengundang semua orang yang beriman kepada Kristus untuk mengenangkan dia sesuai dengan amanat nya pada perjamuan terakhir dan berperan aktif di dalam lingkungan Gereja.
  • Dengan menerima Sakramen Krisma, ia diutus ke luar Gereja, ke tengah dunia untuk mewartakan Kabar Gembira dari Allah.

1 komentar:

  1. SUDAH KUTERIMA SEMUA
    HANYA SAJA
    SELANJUTNYA ......
    SEMOGA AKU TETAP BEROLEH KESELAMATAN
    TUHAN SEMOGA ENGKAU BERKENAN MENERIMAKU
    ORANG BERDOSA INI

    BalasHapus