TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Minggu, 29 Maret 2020

SAKRAMEN EKARISTI

Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani (LG 11)
berarti bahwa dalam seluruh pelayanan Gereja dirayakan dengan Sakramen Ekaristi. 
Di sinilah tampak jelas bahwa Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri di mana Kristus telah mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa untuk kita, agar kita pun ikut ambil bagian dalam pengorbanan diri-Nya, dan Dia telah memberikan diri-Nya bagi kita sebagai roti hidup sepanjang ziarah kita di dunia ini menuju kepada Bapa.

Dengan pemahaman kesadaran seperti itulah maka hendaknya kita dapat mendewasakan iman kita dengan mengetahui cara berdoa yang baik menghormati sakramen mahakudus dan keterlibatan aktif umat beriman dalam 
Perayaan Ekaristi amat penting, karena untuk mengungkapkan dengan lebih jelas bahwa pada dasarnya Perayaan Ekaristi adalah perayaan umat bersama. 
Pada bagian ini kita akan belajar bersama tentang makna ekaristi bagi hidup kita dan bagaimana mengikuti Perayaan Ekaristi dengan baik.


Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus tidak ditujukan pada kelompok atau golongan tertentu, tetapi ditujukan untuk semua orang. Ia merangkul semua orang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan. Yesus tidak mau merangkul hanya sekelompok orang dan menyingkirkan kelompok yang lainnya.
Ia akrab dengan semua orang. Bahkan Yesus mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa.

Syukuran merupakan kegiatan yang bisa dilakukan dalam masyarakat kita. Biasanya orang mensyukuri peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya, terlebih syukuran atas peristiwa yang menyenangkan. Biasanya, syukuran diakhiri dengan perjamuan makan bersama. Makanan yang tersaji sama dan mereka semua memakan makanan yang telah disediakan bersama-sama.

Begitulah dengan perayaan Ekaristi. 
Sebagai ungkapan syukur atas karya dan pengorbanan Yesus Kristus. Ekaristi berasal dari bahasa Yunani yakni eucharistien yang berarti puji syukur, dan kegembiraan dengan demikian kita memandang ekaristi sebagai: 
a) Syukuran dan pujian kepada Bapa, 
b) Kenangan akan kurban Kristus dan tubuh-Nya, 
c) Kehadiran Kristus oleh kekuatan perkataan-Nya dan Roh-Nya.

Seperti halnya perayaan syukur, 
Perayaan Ekaristi juga memiliki urutan tata upacara yang baku dan tetap.

Sebelum menderita sengsara, Yesus mengadakan perjamuan bersama para murid-Nya sebagai tanda perpisahan yang kita kenal dengan “Perjamuan Malam Terakhir”.

Sesuai dengan pesan Yesus pada perjamuan terakhir itu, maka Perjamuan Tuhan itu diteruskan oleh Gereja hingga kini dalam bentuk Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi mengenangkan sekaligus menghadirkan kembali tindakan penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus kepada umat manusia sekaligus mensyukurinya.

Dengan demikian, bagi Gereja sekarang Ekaristi pertama-tama merupakan Ucapan Syukur dan Pujian Kepada Bapa. Kita bersyukur kepada Allah atas segala kebaikan-Nya: untuk segala sesuatu yang Ia laksanakan dalam penciptaan, penebusan, dan pengudusan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar