TYM

TYM
BERKATNYA MELIMPAH

Senin, 27 Januari 2020

YA TUHAN AKU DATANG MELAKUKAN KEHENDAKMU

TOMAS AQUINO



Thomas lahir di Aquino, dekat Monte Cassino, Italia pada tahun 1225. Keluarganya adalah sebuah keluarga bangsawan yang kaya raya. Ayahnya adalah Pangeran Landulph, berasal dari Aquino, sedang ibunya adalah Theodors, adalah putri bangsawan dari Teano.

Ketika berusia 5 tahun, Thomas dikirim pada para rahib Benediktin di biara Monte Cassino. Disana Thomas memperlihatkan suatu kepandaian yang luar biasa. Ia belajar dan tekun berefleksi serta tertarik pada segala sesuatu tentang Tuhan. Ketika berusia 14 tahun, Abbas Monte Cassino, yang kagum akan kepintaran Thomas mengirimnya ke Universitas Napoli.

Di Universitas itu, Thomas berkembang pesat dalam pelajaran filsafat, logika, retorik, musik dan matematika. Ia bahkan jauh lebih pintar dari guru gurunya pada masa itu. Di Napoli, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan karya karya Aristoteles yang sangat mempengaruhi pandangan pandangannya di kemudian hari.

Thomas yang tetap menjauhi semangat duniawi dan korupsi yang merajalela di Napoli, segera memutuskan untuk menjalani kehidupan membiara. Ia tertarik pada corak hidup dan karya pelayanan para biarawan Ordo Dominikan yang tinggal di sebuah biara dekat kampus universitas tempat ia belajar. VERITAS (kebenaran) yang menjadi motto bagi para Biarawan Dominikan sangat menarik perhatian Thomas. Keluarganya berusaha menghalang halangi dia agar tidak menjadi seorang biarawan Dominikan. Mereka lebih suka kalau Thomas menjadi seorang biarawan Benediktin di biara Monte Cassino. Untuk itu berkat pengaruh keluarganya, dia diberi kedudukan sebagai Abbas di biara Monte Cassino. Tetapi Thomas dengan gigih menolak hal itu. Agar bisa terhindar dari campur tangan keluarganya, ia pergi ke Paris untuk melanjutkan studi. Tetapi di tengah jalan, ia ditangkap oleh kedua kakaknya dan dipenjarakan di Rocca Secca selama 2 tahun. Selama berada di penjara itu, keluarganya memakai berbagai cara untuk melemahkan ketetapan hatinya. Meskipun demikian, Thomas tetap teguh pada pendirian dan panggilannya.

Di dalam penjara itu, Thomas menceritakan rahasianya kepada seorang sahabat, bahwa ia telah mendapat rahmat istimewa. Ia telah berdoa meminta kemurnian budi dan raga pada Tuhan. Dan Tuhan mengabulkan permohonannya dengan mengutus dua orang malaekat untuk meneguhkan dia dan membantunya agar tidak mengalami cobaan-cobaan yang kotor dan berat.

Selama berada di penjara, Thomas di ijinkan membaca buku-buku rohani dan terus menerus mengenakan jubah Ordo Dominikan. Ia menggunakan waktunya untuk mempelajari Kitab Suci, Metafisika Aristotelesdan buku-buku dari Petrus Lombardia. Ia sendiri membimbing saudarinya dalam merenungkan Kitab Suci hingga akhirnya tertarik juga menjadi biarawati. Akhirnya keluarganya menerima kenyataan bahwa seorang Thomas tidak dapat dipengaruhi. Mereka membebaskan Thomas dan membiarkan dia meneruskan panggilannya sebagai seorang biarawan Dominikan.
Untuk sementara Thomas belajar di Paris.ia kemudian melanjutkan studinya di Cologna, Jerman di bawah bimbingan Santo Albertus Magnus, seorang imam Dominikan yang terkenal pada waktu itu.

Di Cologna, Thomas ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1250. Pada tahun 1252 ia diangkat menjadi Professor Universitas Paris dan tinggal di biara Dominikan Santo Yakobus. Ia mengajar Kitab Suci dan lain-lainnya di bawah bimbingan seorang professor kawakan. Tak seberapa lama Thomas terkenal sebagai seorang pujangga yang tak ada bandingannya pada masa itu. Ia jauh melebihi Albertus Magnus pembimbingnya di Cologna dalam pemikiran dan kebijaksanaan.

Tulisan-tulisannya menjadi harta Gereja yang tak ternilai hingga saat ini. Taraf kemurnian hatinya tidak kalah dengan ketajaman akal budinya yang mengagumkan; kerendahan hatinya tak kalah dengan kecerdasan budi dan kebijaksanaannya. Oleh karena itu, Thomas diberi gelar Doctor Angelicus, yang berarti Pujangga Malaekat.
Pada tahun 1264, ia ditugaskan oleh Sri Paus Urbanus IV (1261 - 1264) untuk menyusun teks liturgi misa dan Ofisi pada pesta Sakramen Mahakudus. Lagu-lagu pujian (hymne) antara lainnya adalah Sacris Solemniis dan Lauda Sion menunjukkan keahliannya dalam sastra Latin dan Ilmu Ke-Tuhanan.

Dalam suatu penampakan, Yesus Tersalib mengatakan kepadanya Thomas engkau telah meulis sangat baik tentang diri-Ku. Balasan apakah yang kau inginkan daripada-Ku? Thomas menjawab: Tidak lain hanyalah diri-Mu.

Dalam perjalanannya untuk menghadiri Konsili Lyon, Prancis, Thomas meninggal dunia di Fossa Nuova pada tahun 1274.

Minggu, 26 Januari 2020

KATA-KATA BIJAK (R.Slamet Widiantono)

R

KATA-KATA BIJAK (R.Slamet Widiantono)


KATA-KATA BIJAK (R.Slamet Widiantono)

KASIH
Sebuah Kata yang sederhana 
namun tidak mudah diwujudnyatakan 
apalagi bila diri dalam keadaan kesepian.

Minggu, 12 Januari 2020

Kalender Liturgi Bulan Januari 2020


1 Januari 2020
HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH,
Hari Perdamaian Sedunia.
Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21.
BcO Ibr. 2:9-17.
warna liturgi Putih
               
2 Januari 2020
Peringatan Wajib
St. Basilius Agung dan Gregorius dr Nazianze
1Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 1:19-28;
BcO Kid. 4:1-5:1.
warna liturgi Putih
               
3 Januari 2020   
Fulgensius, Kuriakos Elias Chavara
1Yoh. 2:29-3:6; Mzm. 98:1,3cd-4,5-6; Yoh. 1:29-34.
BcO Kid. 5:2-6:2.
warna liturgi Putih
               
4 Januari 2020   
Hari Biasa Masa Natal
1Yoh. 3:7-10; Mzm. 98:1,7-8,9; Yoh. 1:35-42.
BcO Kid. 6:3-7:10.
warna liturgi Putih

5 Januari 2020   
HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN,
Hari Anak Misioner Sedunia
Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12.
BcO Yes. 60:1-22.
warna liturgi Putih
               
6 Januari 2020   
Hari Biasa sesudah Penampakan Tuhan
1Yoh. 3:22-4:6; Mzm. 2:7-8,10-11; Mat. 4:12-17,23-25.
BcO Yes. 54:1-17.
warna liturgi Putih
               
7 Januari 2020   
Raimundus dari Penyafort
1Yoh. 4:7-10; Mzm. 72:2,3-4ab,7-8; Mrk. 6:34-44.
BcO Yes. 55:1-13.
warna liturgi Putih
               
8 Januari 2020   
Petrus Tomas
1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:1-2,10-11,12-13; Mrk. 6:45-52.
BcO Yes. 56:1-8.
warna liturgi Putih
               
9 Januari 2020   
Andreas Korsini
1Yoh. 4:19-5:4; Mzm. 72:2,14,15bc,17; Luk. 4:14-22a.
BcO Yes. 59:15-21.
warna liturgi Putih
               
10 Januari 2020 
Gregorius Nissa, Gulielmus Bituricensis
1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk. 5:12-16.
BcO Bar. 4:5-29.
warna liturgi Putih
               
11 Januari 2020 
Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan
1Yoh. 5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 3:22-30.
BcO Bar. 4:30-5:9.
warna liturgi Putih

12 Januari 2020 
Pesta Pembaptisan Tuhan
Yes. 42:1-4,6-7; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Kis. 10:34-38; Mat. 3:13-17.
BcO Yes. 42:1-9; 49:1-9.
warna liturgi Putih
               
13 Januari 2020 
St. Hilarius
1Sam. 1:1-8; Mzm. 116:12-13,14,17,18-19; Mrk. 1:14-20.
BcO Kej. 1:1-2:4a.
warna liturgi Putih
               
14 Januari 2020 
Hari Biasa
1Sam. 1:9-20; MT. 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Mrk. 1:21b-28.
BcO Kej. 2:4b-25.
warna liturgi Hijau
               
15 Januari 2020 
Hari Biasa
1Sam. 3:1-10,19-20; Mzm. 40:2,5,7-8a,8b-9,10; Mrk. 1:29-39.
BcO Kej. 3:1-24.
warna liturgi Hijau
               
16 Januari 2020 
Hari Biasa
1Sam. 4:1-11; Mzm. 44:10-11,14-15,24-25; Mrk. 1:40-45.
BcO Kej. 4:1-24.
warna liturgi Hijau
               
17 Januari 2020 
Peringatan Wajib St. Antonius
1Sam. 8:4-7,10-22a; Mzm. 89:16-17,18-19; Mrk. 2:1-12.
BcO Kej. 6:5-22; 7:17-24.
warna liturgi Putih
               
18 Januari 2020
Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani
1Sam. 9:1-4,17-19; 10:1a; Mzm. 21:2-3,4-5,6-7; Mrk. 2:13-17.
BcO Kej. 8:1-22.
warna liturgi Hijau

19 Januari 2020 
Hari Minggu Biasa II, Hari kedua Pekan Doa Sedunia.
Yes. 49:3,5-6; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34.
BcO Kej. 9:1-17.
warna liturgi Hijau
               
20 Januari 2020
St. Fabianus, St. Sebastianus
1Sam. 15:16-23; Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23; Mrk. 2:18-22.
BcO Kej. 11:1-26.
warna liturgi Hijau
               
21 Januari 2020 
Peringatan Wajib St. Agnes, Hari keempat Pekan Doa Sedunia.
1Sam. 16:1-13; Mzm. 89:20,21-22,27-28; Mrk. 2:23-28;
BcO Kej. 12:1-9; 13:2-18.
warna liturgi Merah
               
22 Januari 2020 
St. Vinsensius, Hari kelima Pekan Doa Sedunia.
1Sam. 17:32-33,37,40-51; Mzm. 144:1,2,9-10; Mrk. 3:1-6.
BcO Kej. 14:1-24.
warna liturgi Hijau
               
23 Januari 2020
Hari keenam Pekan Doa Sedunia.
1Sam. 18:6-9; 19:1-7; Mzm. 56:2-3,9-10a,10bc-11,12-13; Mrk. 3:7-12.
BcO Kej. 15:1-21.
warna liturgi Hijau
               
24 Januari 2020 
Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Sales
1Sam. 24:3-21; Mzm. 57:2,3-4,6,11; Mrk. 3:13-19;
BcO Kej. 16:1-16.
warna liturgi Putih
               
25 Januari 2020
Pesta Bertobatnya St. Paulus, Penutupan Pekan Doa Sedunia.
Kis. 22:3-16 atau Kis. 9:1-22; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-18.
BcO Gal. 1:11-24.
warna liturgi Putih

26 Januari 2020 
Hari Minggu Biasa III
Yes. 8:23b - 9:3; Mzm. 27:1,4,13-14; 1Kor. 1:10-13,17; Mat. 4:12-23 atau Mat. 4:12-17
BcO Kej. 18:1-33.
warna liturgi Hijau
               
27 Januari 2020 
St. Angela Merici
2Sam. 5:1-7,10; Mzm. 89:20,21-22,25-26; Mrk. 3:22-30.
BcO Kej. 19:1-17,23-29.
warna liturgi Putih
               
28 Januari 2020 
Peringatan Wajib St. Tomas Aquino
2Sam. 6:12b-15,17-19; Mzm. 24:7,8,9,10; Mrk. 3:31-35;
BcO Kej. 21:1-21.
warna liturgi Putih
               
29 Januari 2020 
Hari Biasa
2Sam. 7:4-17; Mzm. 89:4-5,27-28,29-30; Mrk. 4:1-20.
BcO Kej. 22:1-19.
warna liturgi Hijau
               
30 Januari 2020 
Hari Biasa
2Sam. 7:18-19,24-29; Mzm. 132:1-2,3-5,11,12,13-14; Mrk. 4:21-25.
BcO Kej. 24:1-27.
warna liturgi Hijau
               
31 Januari 2020 
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko
2Sam. 11:1-4a,5-10a,13-17; Mzm. 51:3-4,5-6a,6bc-7,10-11; Mrk. 4:26-34;
BcO Kej. 24:33-41,49-67.
warna liturgi Putih

Kamis, 09 Januari 2020

Merayakan Natal Waktu Itu















Kamis, 02 Januari 2020

Waktu penyelamatan sempit,Luk 13:22-30

“Orang modern terkenal dengan kesibukan dan jadwal yang padat. Sampai-sampai mereka tidak memiliki waktu untuk menunda pekerjaan. Akan tetapi, untuk hal rohani, justru kebalikannya”. Apakah pernyataan ini dapat dibenarkan? Inilah tantangan buat kita, orang-orang Kristen yang hidup pada zaman modern sekarang ini. Kesempatan untuk mendapatkan keselamatan tidak selalu ada, dan kita juga tidak mengetahui kapan kesempatan itu berakhir.
Atas pertanyaan mengenai jumlah orang yang diselamatkan, Yesus menjawab justru dengan menyingkapkan urgensi waktu. Pintu sempit menyebabkan orang harus berjuang dan berdesak-desakan dengan orang lain untuk memasukinya. Jangan menunda-nunda mengambil keputusan.
Sikap menunda orang Yahudi disebabkan oleh keyakinan bahwa mereka sudah pasti akan masuk Kerajaan Allah, sehingga tidak merasa urgensinya untuk mengambil keputusan. Padahal, Yesus berkata, “Aku tidak tahu dari mana kamu datang.” Mereka tidak dikenal Yesus oleh karena mereka tidak memilih untuk mengenal Dia. Oleh sebab itu banyak kejutan akan terjadi. Orang yang menyangka akan masuk ke Kerajaan Allah justru ditolak, sedangkan orang-orang yang mereka cap kafir tetapi memiliki Yesus akan menikmatinya bersama dengan para orang saleh Perjanjian Lama (ayat 29-30).
Yesus sendiri menyadari urgensi di dalam pelayanan-Nya. Ia berkata, hari ini dan esok adalah untuk melayani, karena hari ketiga Dia harus mati untuk menyelamatkan umat manusia (ayat 32-33). Yesus menangisi Yerusalem yang menolak untuk menerima dan percaya kepada-Nya. Maka mereka hanya akan menyaksikan peristiwa salib tanpa dapat menikmati khasiatnya.
Bila Saudara belum atau tidak merasa perlu mengambil keputusan mengenai keselamatan Saudara, sekaranglah saat yang tepat.
DOA: Tuhan Yesus, Engkau mengatakan bahwa Engkau selalu melakukan kehendak Bapa surgawi. Kami percaya, bahwa kami membutuhkan disiplin-diri guna mengembangkan karakter kami sebagai murid-murid-Mu yang sejati, agar dengan demikian kami pun mampu masuk melalui pintu yang sempit yang akan membawa kami ke dalam Kerajaan Allah. Amin.

Hasrat untuk Memuji, Mazmur 33:1.12.18-19.20.22

Sukacita, keriangan, hasrat, dan antusiasme untuk memuji Tuhan yang disertai dengan pemahaman yang benar, mungkin secara perlahan mulai tergeser dari kehidupan ibadah kita. Perayaan dan sukacita dalam ibadah adakalanya menjadi sesuatu yang dipandang tabu ataupun sebaliknya diubah menjadi sarana hiburan semata. Tidaklah demikian dengan Mazmur 33 yang digunakan dalam ritual puji-pujian kepada Allah Israel ini. Mazmur ini merupakan suatu ajakan bagi kita untuk memuji Tuhan dengan pemahaman yang benar dan penuh semangat.
Secara khusus Mazmur ini bertujuan memproklamasikan, mengajarkan serta menguatkan keyakinan orang-orang benar untuk mempercayai Tuhan. Melalui Mazmur ini kita dibimbing untuk mengungkapkan kesetiaan, keadilan, hukum, dan kasih setia Tuhan (ayat 4-5) dalam pujian yang penuh sorak-sorai dengan iringan musik yang dipetik baik-baik (ayat 1-3). Alasan dari ajakannya terdapat dalam lirik-liriknya yang berbicara tentang kekuasaan Tuhan atas seluruh alam semesta (ayat 6), bangsa-bangsa (ayat 10-12), dan umat manusia (ayat 13-17). Ia memenuhi bumi dengan kasih setia-Nya; Ia memandang dari sorga, melihat semua anak manusia, menilik seluruh penduduk bumi dari tempat kediaman-Nya, dan mengarahkan pandangan mata-Nya secara khusus “kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan” (ayat 13,14,18). Tiada kekuasaan, kekuatan, dan ketangkasan lain yang jadi tumpuan (ayat 16-17). Karena hanya Dialah, yang layak menerima pujian “sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya”, Ia layak menjadi tumpuan doa kita: “Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu” (ayat 21- 22).
Renungkan: Pemazmur menaikkan pujian bukan hanya sebagai pelengkap dan bagian dari ritual ibadah yang dilakukannya. Pujian yang dinyanyikannya dengan penuh semangat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pemahaman-Nya tentang Tuhan. Sudahkah kita memuji Tuhan dengan hasrat, pemahaman, dan penjiwaan akan karakter serta karya Allah yang dikerjakan bagi kita? Marilah kita menaikkan pujian kepada Tuhan dengan penuh antusias dan semangat dengan pemahaman yang benar tentang karakter-Nya.

Orientasi Hidup, Luk 12:13-21

Ketamakan bukan hanya masalah orang yang berkuasa. Orang miskin dan tidak memiliki kuasa juga bisa salah dalam menyikapi harta karunia Tuhan dalam hidupnya. Ketamakan orang berkuasa menimbulkan tindak korupsi, ketamakan orang miskin menghalalkan pencurian. Semuanya didasari sikap hidup yang mengandalkan harta lebih daripada percaya kepada Tuhan. Berlawanan dengan sikap hidup demikian, Tuhan Yesus mengajar orang beriman untuk percaya pada pemeliharaan Allah di dalam hidup.
Tantangan Tuhan Yesus agar orang menjual segala milik dan memberikan sedekah (33) adalah jawaban radikal agar orang bisa lepas dari belenggu harta yang menghalangi orang mendapatkan Kerajaan Allah yang kekal. Di sisi lain itu adalah berita sukacita karena bagi orang miskin Kerajaan Allah itu telah diberikan (32). Contoh burung gagak, bunga bakung dan rumput liar di padang menunjukkan bagaimana alam ciptaan sudah diperlengkapi dengan segala kecukupan dan keindahan untuk kelestarian kehidupannya.
Ketamakan manusia yang menimbun kekayaan menimbulkan distribusi yang tidak merata, ketidakadilan, iri hati, dan sekalipun kaya disebut bodoh. Dalam nas ini kebodohan itu dinampakkan dalam masalah pembagian warisan (13), yang memperlihatkan adanya keinginan untuk memiliki lebih daripada yang dibutuhkan. Pesan ini terasa lebih berbicara pada zaman itu karena adanya ketimpangan sosial di antara orang miskin dan tertindas oleh penjajahan Romawi yang merupakan kelompok mayoritas, dan kalangan kaya yang berkolusi dengan penguasa dan agamawan.
Orientasi hidup yang mengandalkan Tuhan akan membuahkan sikap hidup yang berlawanan dari yang mengandalkan harta. Tuhan tahu bahwa kita memerlukan harta untuk hidup tetapi menghendaki agar kita mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu. Orientasi hidup yang mendahulukan keamanan hidup pada harta dan bukan kepada Allah dan Kerajaan-Nya adalah ketamakan dan kebodohan!
DOA: Tuhan Yesus, bebaskanlah diriku dari keinginan untuk memiliki harta kekayaan dunia sebanyak-banyaknya, sehingga dengan demikian aku dapat mengenal dan mengalami sukacita karena mempunyai Engkau sebagai harta kekayaanku. Anugerahkanlah kepadaku sebuah hati yang pemurah. Tolonglah aku agar dapat menggunakan dengan baik segala berkat-berkat materiil yang telah Engkau anugerahkan kepadaku untuk kemuliaan-Mu dan kebaikan bagi orang-orang lain, teristimewa mereka yang membutuhkan pertolongan. Amin.

Lagu Lepas Tahun Lama sambut Tahun yang Baru


Sambut Tahun 2020


Rabu, 01 Januari 2020

Yang terutama dalam hidup Kristen,Luk 11:1-13

Hal yang utama dan yang pertama dalam kehidupan Kristen adalah memberikan Allah kesempatan untuk berbicara kepada kita. Hal yang utama dan yang kedua adalah Kristen harus berbicara kepada-Nya. Kita harus berdoa, karena tujuan terpenting dalam hidup kita tidak dapat dicapai tanpa doa. Apa saja yang terpenting dan yang paling perlu dalam hidup kita? Seperti sebuah perjalanan panjang, kita senantiasa berjalan ke depan. Apakah tujuan hidup kita? Apa yang seharusnya menjadi ambisi utama kita?
Dalam Doa Bapa Kami kita menemukan jawabannya, yaitu bahwa kepentingan Allah harus diutamakan (ayat 2). Kita berdoa agar nama- Nya dikuduskan, yaitu dikhususkan sebagai yang paling suci, paling bernilai, dan paling mulia. Nilai kehidupan manusia tidak akan dihargai secara pantas kecuali jika manusia memandang Nama- Nya sebagai yang paling berharga dan merupakan sumber dari seluruh nilai yang benar. Kepentingan pribadi merupakan hal utama yang kedua yang dipintakan dalam doa yaitu dengan urutan kebutuhan fisik, moralitas dan rohani (ayat 3-4). Yesus tidak menyangkal bahwa kebutuhan fisik merupakan kebutuhan dasar manusia. Setelah kebutuhan fisik, kita perlu pengampunan untuk masa lalu kita dan terlepas dari pencobaan di masa yang akan datang. Kita perlu pengampunan dan bimbingan-Nya setiap hari seperti kita perlu berkat jasmani-Nya tiap hari juga.
Inilah prioritas yang benar dalam doa kita. Namun Yesus tidak berhenti sampai di sini, Ia menambahkan permintaan lain dalam doa yang akan menyatakan secara lebih nyata lagi apa prioritas utama kita dan perhitungan kita tentang apa yang paling penting dalam hidup ini, yaitu Roh Kudus. Yesus memahami bahwa murid- murid-Nya selama hidup di dunia ini akan mengalami segala macam pencobaan, masalah, dan marabahaya, yang selain membahayakan hidupnya juga dapat menggoyahkan imannya. Itulah sebabnya Ia mengajarkan bahwa Allah Bapa sudah siap memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya yaitu Roh Kudus jika mereka memintanya dengan sungguh. Meminta karunia Roh Kudus bukanlah suatu peristiwa yang terjadi sekali dalam hidup.
Renungkan: Dalam kehidupan di negara kita sekarang ini yang segala sesuatunya sangat tidak pasti, di mana Kekristenan terus- menerus di bawah ancaman, hal apakah yang senantiasa Anda minta kepada Allah?
DOA: Bapa surgawi, berikanlah kepada kami hati yang merindukan berkat-berkat-Mu atas segala sesuatu. Curahkanlah Roh-Mu ke atas bangsa-bangsa, ya Tuhan, sehingga semua orang dapat mengenal Engkau dan hidup untuk-Mu. Amin.

Jati diri Yesus Kristus, Kol 1:15-20

Demi kepentingan keselamatan manusia, Allah menyatakan diri-Nya dan mengungkapkan rencana keselamatan itu. Satu-satunya cara untuk menyatakan diri-Nya adalah dalam wujud manusia yang tidak berdosa, yang dapat berhubungan serta berbicara dengan manusia yang berdosa. Dengan demikian kita dapat melihat kemuliaan Allah pada wajah Kristus (ayat 15). Kristus adalah Pencipta dan segala sesuatu adalah ciptaan-Nya termasuk yang tidak dapat dilihat oleh mata, yaitu makhluk-makhluk sorgawi seperti para malaikat, yang melayani Tuhan maupun yang memberontak menjadi iblis dan roh-roh jahat (Ef.6:12). Yesus Kristus sudah ada sebelum segala ciptaan ada. Ia berasal dari kekekalan hingga kekekalan; tidak mempunyai permulaan dan tidak pula mempunyai akhir. Ia adalah Allah (bdk. Yoh 1:1,2).
Hubungan Kristus dengan jemaat diibaratkan dengan kepala dan tubuh. ristus adalah kepala dan jemaat adalah tubuh. Kepala adalah sumber kehidupan dan mengikat anggota tubuh menjadi satu kesatuan. Kristus hidup untuk selama-lamanya, demikian pun yang akan dialami semua tebusan-Nya. Oleh karena Yesus Kristus disebut sebagai yang sulung dalam kebangkitan-Nya, maka semua tebusan-Nya kelak akan menyusul. Kristus menjadi yang terpenting dan utama dari segala sesuatu, sebab tanpa Dia kita tidak mempunyai harapan (ayat 18).
Kristus dan Bapa adalah satu (bdk. Yoh 10:30). Apa yang hanya dilakukan oleh Allah dilakukan oleh Yesus Kristus. Segala sesuatu yang terdapat pada diri Allah terdapat juga pada diri Kristus (ayat 19). Dengan perantaraan Kristus, Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya. Manusia berdosa tidak sanggup dan tidak dapat mendamaikan dirinya sendiri dengan Allah.
Kristus telah mencurahkan darah-Nya di kayu salib. Ia melaksanakan penebusan yang memungkinkan kita dapat diperdamaikan dengan Allah (ayat 20).

Hidup Kekal dan Kepedulian, Luk 10:25-37

Ahli Taurat itu mengajukan pertanyaan yang luar biasa penting kepada Yesus tentang bagaimana orang dapat mewarisi hidup kekal. Sayang ia bertanya dengan motivasi salah dan praanggapan keliru. Ia bertanya bukan karena ia sungguh sedang menggumuli pertanyaan itu tetapi karena ia ingin mencobai Yesus (ayat 25). Ia tidak sedang mencari jawaban sebab ia sudah punya pranggapan bahwa orang dapat mewarisi hidup kekal melalui perbuatan membenarkan diri (ayat 25-29).
Terasakah oleh Anda betapa mengejutkan jawaban Yesus? Dengan mengacu kepada sari Taurat (Ul 6:5), Yesus ingin menyadarkan dia bahwa hidup kekal bukan masalah warisan tetapi masalah hubungan. Faktor intinya bukan perbuatan tetapi kondisi hati. Kasih Allah yang telah mengaruniakan hidup dengan menciptakan manusia dan memberikan hukum-hukum-Nya, patut disambut dengan hati penuh syukur dan kasih di pihak manusia.
Mungkinkah orang mengalami kasih Allah dan hidup dalam kasih yang riil kepada-Nya namun hatinya tertutup terhadap rintih tangis sesamanya? Tidak, sebab kasih kepada Allah pasti akan mengalir dalam kasih kepada sesama. Namun, siapakah sesama yang harus kita kasihi itu? Itu menjadi pertanyaan berikut si ahli Taurat kepada Yesus. Lalu, lahirlah jawab menakjubkan dari Yesus tentang perumpamaan orang Samaria yang baik. Pertama, orang-orang yang dalam praanggapan si ahli Taurat pasti akan berbuat benar, ternyata tidak. Kedua, orang yang dalam praanggapan si ahli Taurat pasti salah, ternyata berbuat benar sebab memiliki kasih. Ketiga, ahli Taurat itu seharusnya tidak bertanya siapakah sesamanya tetapi bertanya apakah ia sedang menjadi sesama bagi orang lain.
Renungkan: Untuk dilakukan: Orang yang mempraktikkan kasih seluas kasih Allah menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan dengan Allah dan hidup kekal. Sikap dan tindakan apa yang harus kutumbuhkan agar aku menjadi sesama bagi orang-orang di sekitarku?
DOA: Tuhan Yesus, semoga kasih-Mu menjadi fondasi kehidupanku. Tunjukkanlah kepadaku di mana aku tidak memiliki bela-rasa terhadap sesamaku. Tolonglah aku untuk senantiasa bermurah-hati dalam memberi kepada orang-orang lain apa saja yang Kau telah berikan kepadaku dengan penuh kemurahan hati. Amin.

Yang baru meniadakan yang lama, Matius 9:14-17

Pada malam hari orang menyalakan lampu atau lilin supaya tidak kegelapan. Bila matahari sudah terbit semua alat penerang itu tidak lagi diperlukan. Demikian juga dengan semua upacara agama yang biasa dipraktikkan orang-orang Farisi, para ahli Taurat, termasuk murid-murid Yohanes pembaptis. Pada dasarnya peraturan-peraturan itu, misalnya berpuasa (ayat 14), dibuat untuk menolong orang mengharapkan kedatangan Mesias. Akan tetapi, Yesus Sang Mesias sudah hadir di tengah-tengah mereka. Mereka seharusnya berhenti menanti, dan mulai menikmati sukacita kehadiran-Nya (ayat 15).
Tuhan Yesus ingin menyatakan bahwa Ia datang bukan untuk sekadar menambalkan atau menambahkan sesuatu yang baru kepada ajaran agama yang lama. Kata “lama” (Yun.: palaios) berarti aus atau usang karena pemakaian. Ajaran Yahudi telah menjadi begitu tidak fleksibel karena akumulasi dari tradisi-tradisi nonalkitabiah selama berabad-abad. Ajaran Yahudi tersebut sudah berubah menjadi upacara semata-mata yang malah menjauhkan mereka dari Allah. Tuhan Yesus bukan sedang menambahkan ajaran baru ke dalam wadah yang lama itu. Ia sedang menyatakan bahwa masa yang baru (neos) dan kerajaan yang baru (kainos) sudah tiba dengan kehadiran-Nya. Dengan demikian, mereka yang ingin berbagian dalam kerajaan yang baru itu harus meninggalkan semua pemahaman agama dan sikap hidup yang lama lalu menerima Kristus dan hidup dalam kebenaran-Nya.
Apakah pesan Yesus ini dapat diartikan sebagai menolak tradisi rohani orang Kristen masa kini? Ya dan tidak. Kita tetap perlu bergereja, berdoa, membaca Firman, dsb. Namun, semua kebiasaan rohani tersebut menjadi sia-sia kalau kita tidak intim dengan Tuhan Yesus.
Renungkan: Jika Tuhan Yesus hadir dalam hidup dan ibadah kita, pasti suasananya adalah kesukaan dan bukan kedukaan.
DOA: Tuhan Yesus, oleh kuasa Roh Kudus-Mu, buatlah baptisan kami menjadi hidup. Jadikanlah segala sesuatu baru selagi kami hidup di bawah hukum cintakasih. Amin